Archive for Februari 2014
Sejarah dan Pengertian Grafiti
Graffiti adalah salah satu unsur Elemen dari Budaya Hip-Hop yang sampai sekarang masih banyak yang orang yang membuat atau melukis tulisan yang menghiasi dinding, pada tahun 1970'an graffiti sudah ada di Amerika dan Eropa dan akhirnya meluas ke berbagai kota di Eropa, Graffiti pada tahun tersebut adalah sebagai ekspresi yang di curahkan ke dinding untuk untuk menandakan indentitas diri atau identitas kelompok Gang yang pada zaman itu selalu ada Gang yang ingin memperkuat wilayah kekuasaannya, di kota tersebut selalu ada pertikaian dan semakin banyak coretan di dinding berupa Graffiti, di kota New York The Bronx, San Diego dan California Graffiti termasuk perbuatan ilegal karena pendapat waktu itu sangat buruk untuk menilai Graffiti karena banyaknya pertikaian antar Gang dan merusak tembok, pintu rumah dan alat tranportasi yang ada pada waktu itu.
Graffiti pada tahun 1970'an ada dua jenis, yang pertama kita sebut saja Graffiti Gang, yang menulis nama Gang dengan menghias pola dan tulisan dengan nama kelompok Gang itu agar terlihat bagus, semakin bagus Graffiti itu, semakin banyak juga orang yang ingin bergabung menjadi anggota kelompok Gang di kota itu, dan persaingan antar Gang untuk memperluas kekuasaan semakin meluas ke berbagai kota di Eropa. Yang ke dua adalah "Tagging" berupa tanda tangan pembuat, bukan tanda tangan yang ada di kertas lho, Graffiti Tagging ini adalah sebuah nama orang yang membuat signature yang ada di dinding atau di tempat lainya semata-mata hanya untuk menujukan kepada semua orang, semakin banyak Tagging di kota itu, semakin terkenal juga orang itu, Graffiti Tagging tersebut ada yang berkelompok dan ada juga yang hanya satu orang.
CARA BERKENDARA YANG BAIK
Tips berkendara yang baik dan aman merupakan salah satu tips safety riding yang cukup penting terutama bagi para bikers
yang mengandalkan motor untuk beraktifitas sehari-hari. Selain
kelengkapan wajib yang harus tersedia pada kendaraan, seperti helm, kaca
spion, STNK dan SIM, cara berkendara yang baik juga merupakan salah satu faktor keselamatan yang juga utama.
Kemacetan di kota-kota besar seperti di Jakarta merupakan hal yang
sepertinya tak dapat terelakkan. Masalah tersebut kian diperparah lagi
dengan makin maraknya kendaraan bermotor di Jakarta. Berdasarkan data
statistik yang diambil dari dinas kepolisian Polda Metro Jaya, pada
tahun 2012 jumlah kendaraan bermotor yang "menyemut" di Jakarta setiap
harinya bahkan mencapai angka 12 juta uni. Angka yang cukup fantastis
untuk kota kecil seukuran Jakarta. Sebagai efek dari semakin
bertambahnya jumlah kendaraan setiap harinya, tentu saja semakin
menambah daftar panjang tingkat kecelakaan di Jakarta.
Selain menjadi biang pemborosan BBM, kemacetan merupakan salah satu
faktor pemicu kecelakaan yang cukup besar, hal ini biasanya disebabkan
oleh pemotor yang kelelahan saat berada di situasi macet sehingga bisa
menurunkan daya konsentrasi saat berkendara. Oleh karenanya, selalulah
waspada dan fokus pada saat Anda berkendara di jalanan. Guna semakin
mengasah keterampilan Anda dalam berkendara, maka situs Majalah tips dan informasi akan menghadirkan ulasan singkatan mengenai tips berkendara yang baik serta aman untuk pengguna sepeda motor atau yang biasa disebut bikers. Apa sajakah tips-tips gaya berkendara atau riding style yang aman tersebut, inilah beberapa diantaranya:
1. Perhatikan posisi duduk
Sebelum menjalankan kendaraan, pastikan
Anda telah berada pada posisi duduk yang benar dan senyaman mungkin.
Posisi duduk pada saat diatas motor yang benar adalah paha bagian dalam
menjepit jok. Dengan posisi duduk seperti ini maka kendaraan akan
menjadi lebih stabil saat dijalankan, baik pada saat keadaan jalan lurus
maupun tikungan. Kebalikan dari posisi duduk ini adalah posisi duduk
dengan kaki melebar. Posisi duduk kaki melebar sangat
berbahaya karena selain bisa menyebabkan hilangnya keseimbangan saat
motor melaju, kaki yang melebar juga bisa dengan mudah tersangkut atau
terpentok ke kendaraan lain.
2. Memperhatikan posisi tangan
Setelah memahami bagaimana posisi duduk yang baik saat berada di atas
motor, selanjutnya adalah memperhatikan posisi tangan. Posisi tangan
yang baik adalah posisi tangan dengan keadaan menekuk 135 derajat.
Selain memberikan efek yang lebih stabil, posisi tangan seperti ini juga
memberikan efek meredam guncangan yang terjadi pada bahu saat motor
berada pada kondisi jalan yang kurang bagus. Usahakan juga posisi tangan
tidak menumpu beban berat dari badan (posisi menukik) karena tangan
akan menjadi cepat lelah dan pegal.
3. Perhatikan pandangan
Tips berkendara motor yang baik dan benar selanjutnya adalah
memperhatikan pandangan Anda saat berada diatas sepeda motor. Pandangan
yang baik adalah pandangan yang bisa melihat jalanan secara luas.
Hindari melihat dengan jarak pendek atau bagian depan bawah ban depan
motor Anda. Hal lain yang perlu Anda hindari juga yaitu melihat bagian
spatbor kendaraan yang tepat berada di depan Anda karena Anda pasti akan
sangat terkejut bahkan hingga menabrak manakala kendaraan tersebut
berhenti secara tiba-tiba. Fokuskan pandangan pada 2 atau 3 motor yang
berada didepan Anda serta memberi jarak minimal 3 meter agar Anda bisa
melakukan pengereman secara baik apabila kendaraan didepan tiba-tiba
berhenti mendadak. Bila di depan Anda ada sebuah mobil yang mengganggu
pandangan, maka usahakan untuk melihat menembus kaca bagian belakang
mobil sehingga Anda bisa mengetahui kondisi di depan mobil tersebut.
4. Tehnik menggunakan pengereman
Tehnik pengereman yang baik merupakan faktor utama keselamatan Anda saat
berkendara. Adapun beberapa tehnik pengereman motor yang benar adalah
sebagai berikut:
- Selalu pastikan jari telunjuk tangan kanan Anda berada pada handle rem, jika Anda menggunakan motor kopling, maka jari-jari pada tangan kiri Anda selalu berada pada tuas kopling agar bisa menarik tuas dengan cepat pada saat kendaraan mengerem.
- Fungsikan dengan maksimal kedua rem yang ada pada motor agar pengereman bisa dilakukan dengan lebih stabil dan aman.
- Usahakan posisi duduk tetap berada pada posisi yang tegak saat pengereman berlangsung.
- Tekan tuas rem depan dan belakang secara perlahan dan bersamaan saat motor memasuki jalan yang menikung.
- Pengereman yang dilakukan pada lintasan kering dan basah sangatlah berbeda. Saat kondisi jalan basah dan licin, maka gunakan rem secara perlahan dengan cara menarik tuas berkali-kali agar roda ban tidak tergelincir atau selip.
- Jangan melakukan pengereman sekaligus yang bisa mengakibatkan ban langsung menjadi terkunci. Hal ini bisa berakibat fatal bagi Anda ataupun kendaraan yang Anda gunakan. Untuk menghindari hal tersebut, maka selalu usahakan kendaraan Anda berada dalam jarak yang aman dengan kendaraan yang berada didepan.
5. Letak dan posisi kaki
Keadaan yang paling sering terjadi sekarang adalah kedua kaki tetap
berada di bawah pada saat kendaraan telah melaju. Ingatlah jika hal
tersebut sangat berbahaya, oleh karenanya selalu posisikan kaki kanan
Anda berada pada tuas rem belakang sebelum kendaraan dijalankan maupun
pada saat tengah berhenti. Guna mengurangi resiko dijalan, ada baiknya
jika Anda menyalakan lampu motor Anda agar pengguna jalan lainnya
waspada dengan keberadaan Anda. Dan sebagai tambahan, selalu pastikan
Anda menyalip dari sebelah kanan dengan jarak yang aman serta tidak
disertai dengan gerakan yang tiba-tiba.
Itulah beberapa tips mengenai cara berkendara yang baik dan aman untuk
pengguna sepeda motor (bikers). Sebagai salah satu kelengkapan
berkendara, jangan lupa juga untuk selalu menyediakan jas hujan di dalam
bagasi motor Anda, terutama jika berkendara pada musim hujan. Dan bagi
Anda yang saat ini tengah bingung dalam menentukan pilihan jas hujan,
maka situs Majalah tips dan informasi menyarankan Anda untuk membaca
artikel menarik mengenai tips memilih jas hujan yang baik dan tepat untuk biker yang diterbitkan pada kesempatan sebelumnya. Selamat berlatih dan selalu utamakan safety riding.
Gunung Api
Pengertian Vulkanisme dan tipe gunung api merupakan pokok
pembahasan utama dalam postingan kali ini. Tetntunya sahabat sering mendengar
kata vulkanisme sewaktu mengikuti mata pelajaran geografi, juga saat menyimak
pembahasan tentang vulkanisme ini banyak mendengar kata2 magma, ada ekstrusi
magma, intrusi magma, dll. Nah sebenarny apa hubungan magma dengan vulkanisme
ini? Langsung saja disimak ya
A.PENGERTIAN
VULKANISME(GUNUNG API)
Vulkanisme adalah
semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai permukaan
bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang
disebut terusan kepundan atau diatrema.Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut
lava.Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung
gas-gas yang memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di atasnya.
Di dalam
litosfer magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma. Kedalaman
dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang
terjadi. Pada umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka
semakin kuat letusan yang ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang
bersumber dari magma ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma.
Dapur magma inilah yang merupakan sumber utama aktivitas vulkanik.
a.Intrusi Magma
Intrusi magma
adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi tidak
mencapai permukaan Bumi. Intrusi magma dapat dibedakan atas sebagai berikut :
Intrusi datar
(sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua lapisan batuan,
mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.
- Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
- Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-sela lipatan (korok).
- Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.
Secara rinci,
adanya intrusi magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam
bentuk, yaitu:
b.Ekstrusi Magma
Ekstrusi
magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke permukaan Bumi dan
membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas cukup kuat dan ada
retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat dahsyat.
Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api. Ekstrusi magma
tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan.Oleh karena
itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi magma
dibagi dalam tiga macam, yaitu:
1.
Ekstrusi linear
2.
Ekstrusi areal
terjadi
apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh
di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National
Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2.
terjadi magma
keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-gunung yang
terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.
B.TIPE
GUNUNG API
a.Berdasarkan
Bentuknya
Berbentuk
kerucut dengan lereng landai dan aliran lava panas dari saluran tengah.Daerah
persebaran magma luas serta proses pendinginan dan pembekuannya pelan.
Frekuensi letusan umumnya sedang dan pelan dengan jumlah cairan lava cair yang
banyak.
Gunung ini
berbentuk kerucut cembung (konvek) dengan lereng curam.Aliran lava yang kental
dari saluran pusat mengakibatkan aliran lava lambat dan membentuk lapisan yang
tebal. Proses pendinginan dan pembekuan lava cepat. Banyak lava yang membeku di
saluran, akibatnya saluran menjadi tertutup.Letusan yang sangat keras dapat
terjadi akibat tekanan dari dalam Bumi yang tersumbat. Seluruh bagian puncak
gunung api pun dapat hancur dan lenyap seketika.
Gunung ini
mempunyai bentuk kerucut berlereng curam dan luas yang terdiri atas banyak
lapisan lava yang terbentuk dari aliran lava yang berulang-ulang.Lava dapat
mengalir melalui sisi kerucut.Sifat letusan keras.
4.Gunung Api Lava Pijar dan Abu
Bentuk
kerucut simetris dengan lereng cekung (konkaf) yang landai. Bahan atau emisi
berupa asap, debu lembut, dan bau sulfur menyengat. Sifat letusan sedang.Contoh
: Gunung Paracutin di Mexico.
b.Berdasarkan
Letusannya
Tipe gunung
api ini dicirikan dengan lavanya yang cair dan tipis, dan dalam perkembangannya
akan membentuk tipe gunung api perisai. Tipe ini banyak ditemukan pada gunung
api perisai di Hawaii seperti di Kilauea dan Maunaloa. Contoh letusan tipe
Hawai di Indonesia adalah pembentukan plato lava di kawasan Dieng, Jawa Tengah.
Tipe ini
sangat khas untuk gunung Stromboli dan beberapa gunung api lainnya yang sedang
meningkat kegiatannya. Magmanya sangat cair, ke arah permukaan sering dijumpai
letusan pendek yang disertai ledakan.Bahan yang dikeluarkan berupa abu, bom,
lapilli dan setengah padatan bongkah lava.Contoh letusan tipe Stromboli di
Indonesia adalah Gunung Raung di Jawa.
Tipe ini
mempunyai ciri khas yaitu pembentukan awan debu berbentuk bunga kol, karena gas
yang ditembakkan ke atas meluas hingga jauh di atas kawah.Tipe ini mempunyai
tekanan gas sedang dan lavanya kurang begitu cair.Di samping mengeluarkan awan
debu, tipe ini juga menghasilkan lava.Berdasarkan kekuatan letusannya tipe ini
dibedakan menjadi tipe vulkano kuat (Gunung Vesuvius dan Gunung Etna) dan tipe
Vulkano lemah (Gunung Bromo dan Gunung Raung).Peralihan antara kedua tipe ini
juga dijumpai di Indonesia misalnya Gunung Kelud dan Anak Gunung Bromo.
Dicirikan dengan
lavanya yang cair-kental.Dapur magmanya relatif dangkal dan tekanan gas yang
agak rendah.Contoh letusan tipe Merapi di Indonesia adalah Gunung Merapi di
Jawa Tengah dengan awan pijarnya yang tertimbun di lerengnya menyebabkan aliran
lahar dingin setiap tahun. Contoh yang lain adalah Gunung Galunggung di Jawa
Barat.
Letusan gunung api tipe perret adalah mengeluarkan lava cair
dengan tekanan gas yang tinggi. Kadang-kadang lubang kepundan tersumbat, yang
menyebabkan terkumpulnya gas dan uap di dalam tubuh bumi, akibatnya sering
timbul getaran sebelum terjadinya letusan.Setelah meletus material-material
seperti abu, lapili, dan bom terlempar dengan dahsyat ke angkasa. Contoh
letusan gunung api tipe perret di Indonesia adalah Gunung Krakatau yang meletus
sangat dahsyat pada tahun 1873, sehingga gunung Krakatau (tua) itu sendiri
lenyap dari permukaan laut, dan mengeluarkan semburan abu vulkanik setinggi 5
km.
Pengertian Ekosistem
Pengertian
ekosistem, komponen dalam ekosistem, satuan makhluk hidup dalam ekosistem,
macam-macam ekosistem, dan pencemaran ekosistem, itu merupakan point-point yang
akan kami bagikan kali ini. Semoga dapat bermanfaat bagi sahabat semuanya.
Langsung saja ya
Ekosistem
adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik
(hidup) dan juga komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu
ekosistem ini, kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja
hubungan heewan dengan air. Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu
kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya
masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan
dari ekosistem ini akan terus terjaga.
B.KOMPONEN DALAM EKOSISTEM
Berdasarkan fungsi dan aspek penyusunannya, ekosistem dapat dibedakan
menjadi dua komponen, yaitu sebagai berikut.
Komponen Abiotik, yaitu komponen yang terdiri atas bahan-bahan tidak hidup (nonhayati),
yang meliputi komponen fisik dan kimia, seperti tanah, air, matahari, udara,
dan energi.
Ada 2
pembagian komponen biotik dalam suatu ekosistem, yaitu Organisme Autotrof dan
Organisme Heterotrof, nah tentu saja sahabat sudah sering mendengar kedua kata
ini, silahkan saja disimak lagi lanjutannya ya :
Organisme Autotrof adalah semua
organisme yang mampu membuat atau mensintesis makanannya sendiri, berupa bahan
organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari melalui proses
fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil terutama tumbuhan hijau
daun disebut organisme autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme autotrof ini yaitu :
1.Fotoautotrof
yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik
menjadi bahan organik.
2.Kemoautotrof
yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk membuat bahan
makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah bakteri besi, dalam
menjalankan proses ini mereka membutuhkan oksigen.
Organisme Heterotrof adalah semua
organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, akan tetapi meman faat
kan bahan-bahan organik dari organisme lainnya sebagai bahan makanannya. Organisme ini terdiri atas 3 tingkatan yaitu :
Konsumen yang secara langsung memakan organisme lain
Pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian bahan organik dari
bangkai
Detritivor yang merupakan pemakan partikel organik atau jaringan yang telah
membusuk, contoh nya adalah lintah dan cacing
C.SATUAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM
- Individu merupakan satu makhluk hidup, contohnya seekor burung.
- Populasi merupakan sekumpulan makhluk hidup yang menetap disuatu tempat dalam jangka waktu tertentu dan mampu berkembangbiak, contohnya sekumpulan semut.
- Komunitas merupakan kumpulan dari populasi yang menempati daerah yang sama dalam waktu jangka waktu yang panjang.
- Ekosistem merupakan kumpulan dari komunitas tadi yang melibatkan interaksi yang muantap antara makhluk hidup.
D.MACAM-MACAM EKOSISTEM
Ada dua macam ekosistem yang terbentuk di bumi kita ini, yaitu
Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sencirinya tanpa ada
campur tangan dari manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem
Alamiah. Contohnya adalah ekosistem laut dan sungai.
Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya
campur tangan manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Namun keanekaragaman hayati di sini terbatas, karena bukan itu tujuan dari
membuat ekosistem ini. Contohnya adalah sawah.
E.INTERAKSI DALAM EKOSISTEM
Tentunya setelah mengetahui komponen dalam suatu ekosistem kita
bertanya-tanya bagaimana sesungguhnya hubangan antara makhluk hdup yang tinggal
menetap dalam suatu ekositem, nah begini nih sahabat
Setiap makhluk hidup akan berusaha untuk mempertahankan populasinya, tentu
dengan cara mencari makanan dan terus berkembang biak, seperti yang kita
ketahui ada makhluk hidup karnivora dan herbivora hal ini akan menimbulkan
hubungan erat yang biasa dinamakan rantai makanan dan jaring jaring makanan.
Saya akan menambahkan gambar saja ya, mudah-mudahan sahabat semuanya dapat
mengerti melalui gambar ini
Ekosistem ini sebenarnya memberikan banyak keuntungan dalam kehidupan
manusia, namun banyak dari kita tidak menyadarinya sehingga bertindak hanya
demi kepentingan pribadi tanpa memikirkan dampaknya bagi kehidup anak cucu
kita, betapa tidak, banyak orang melakukan penebangan liar, pembakaran hutan,
membuang limbah berbahaya ke laut, nah lihatlah dampaknya !!
Proses Terbentuknya Bumi
Bumi merupakan
planet yang kita tempati, bagaimana ya sebenarnya proses terbentuknya bumi kita
ini? Nah jawaban dari pertanyaan itulah yang akan sahabat temukan dalam
postingan saya kali ini. Beberapa hal yang akan saya bahas adalah tentang
Pengertian bumi, teori terbentuknya bumi, Perkembangan bumi, dan hipotesa ahli
yang dipercaya hingga saat ini. Langsung saja ya..
Sejarah Terbentuknya Bumi |
A.PENGERTIAN BUMI
Bumi adalah planet tempat tinggal
seluruh makhluk hidup beserta isinya. Kira-kira 250 juta tahun yang lalu
sebagian besar kerak benua di Bumi merupakan satu massa daratan yang dikenal
sebagai Pangea. Kemudian, kira-kira dua ratus juta tahun yang lalu Pangea
terpecah menjadi dua benua besar yaitu Laurasia, yang sekarang terdiri dari
Amerika Utara, Eropa, sebagian Asia Tengah dan Asia Timur; dan Gondwana yang
terdiri dari Amerika Selatan, Afrika India, Australia dan bagian Asia lainnya.
Bagian-bagian dan dua benua besar ini kemudian terpecah-pecah, hanyut dan
bertubrukan dengan bagian lain.
Sebagai tempat tinggal makhluk hidup,
bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi.Bahan-bahan material pembentuk bumi,
dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi
berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau,
lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam
sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita
perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya
(rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem
tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut
air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses
terbentuknya tata surya kita.
B.PEMBENTUKAN BUMI
Teori-teori tentang proses terbentuknya
bumi
1.Teori Kabut(Nebula)
Teori Kabut Nebula |
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli
telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya adalah teori kabut
(nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De
Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini
dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi
kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang
sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat
cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat
(karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi
planet-planet dalam tata surya.Teori nebula ini terdiri dari beberapa
tahap,yaitu
- Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar.
- Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
- Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.
2.Teori
Planetisimal
Teori Planetesimal |
Pada awal abad ke-20, Forest Ray
Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya Thomas
C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal
Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar
sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan
matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi
tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang
tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.
Karena pengaruh gaya gravitasi
tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan matahari dan
permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk
gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu
menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet yang
mengelilingi matahari.
3.Tori Pasang Surut Gas(Tidal)
Teori Pasang Surut Gas |
Teori ini dikemukakan oleh James
Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni
bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga
menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu
masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita
kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan
dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika
sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka
akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari,
yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan
mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar
sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi
perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah
menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang
menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan
perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya
terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar
mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini
berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus,
sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan
relatif lebih cepat.
4.Teori Bintang Kembar
Teori Bintang Kembar |
Teori ini dikemukakan oleh seorang
ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi
berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga
banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai
gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut
mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu
sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah
planet-planet yang mengelilinginya.
5.Teori Big Bang
Teori Big Bang |
Berdasarkan Theory Big Bang, proses
terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya
terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut
memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar
berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut
raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk
galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun,
nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan
nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu,
bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga
membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian,
gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
- Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
- Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
- Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
- Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Bukti penting lain bagi Big Bang
adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian,
diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan
perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big
Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu
kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah
menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini
menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang
adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam
semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha
Perkasa dengan sempurna tanpa cacat .
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang. (QS. Al-Mulk, 67:3).
Masih sangat banyak teori lainnya
yang Dikemukakan oleh
para ahli seperti:
Teori Buffon dari ahli ilmu alam
Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon. Beliau mengemukakan bahwa
dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang
menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini
menjadi planet.
Teori Kuiper atau teori
kondensasi dikemukakan
oleh Gerald P.Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nebula besar
berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa
gas yang berputar mengelilingi promatahari adalah protoplanet.Pusat piringan
yang merupakan protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet
menjadi dingin. Unsur ringan tersebut menguap dan menggumpal menjadi planet –
planet.Dalam teorinya beliau juga mengatakan bahwa tata surya pada mulanya
berupa bola kabut raksasa. Kabut ini terdiri dari debu, es, dan gas. Bola kabut
ini berputar pada porosnya sehingga bagian-bagian yang ringan terlempar ke
luar, sedangkan bagian yang berat berkumpul di pusatnya membentuk sebuah cakram
mulai menyusut dan perputarannya semakin cepat, serta suhunya bertambah,
akhirnya terbentuklah matahari.
Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von
Weizsaecker, seorang ahli astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya
terdiri atas matahari yang dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar
massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium.
Karena panas matahari yang sangat tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke
angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal.
Gumpalan ini akan menarik unsur – unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan
selanjutnya berevolusi membentuk palnet – planet, termasuk bumi.
Teori Whipple oleh seorang ahli astronom
Amerika Fred L.Whipple, mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari
gas dan kabut debu kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan
gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya
menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa.
Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet – planet.
Menurut seorang astronom asal
inggris,pada pertengahan abad 20 yang bernama Sir Fred Hoyle mengemukakan
suatu teori yang disebut “Steady-State”.Teori steady-state
menyatakan bahwa alam semesta berukuran tak hingga dan kekal sepanjang masa.
Dengan tujuan mempertahankan paham materialis, teori ini sama sekali
berseberangan dengan teori Big Bang, yang mengatakan bahwa alam semesta
memiliki permulaan. Mereka yang mempertahankan teori steady-state telah lama
menentang teori Big Bang. Namun, ilmu pengetahuan justru meruntuhkan pandangan
mereka.
Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain
tentang Big Bang. Ia mengatakan bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui
ledakan raksasa, sisa radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada
di alam. Selain itu, radiasi ini haruslah tersebar merata di segenap penjuru
alam semesta. Bukti yang 'seharusnya ada' ini pada akhirnya diketemukan. Pada
tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang
ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut 'radiasi latar kosmis', tidak
terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan
ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi
peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson
dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan mereka.Pada tahun 1989, NASA
mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer. COBE ke ruang angkasa untuk
melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi
COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah menemukan
sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam semesta.
Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa, penemuan ini
dengan jelas membuktikan teori Big Bang.
Dan menurut gagasan kuno yang mengatakan bahwa alam
semesta itu kekal. Gagasan yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta
merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala
dan akan terus ada selamanya. Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham
materialis, pandangan ini menolak keberadaan sang Pencipta dan menyatakan bahwa
alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir.
Materialisme adalah sistem pemikiran
yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak
keberadaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani Kuno, dan
mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem berpikir ini menjadi
terkenal dalam bentuk paham Materialisme dialektika Karl Marx.Para penganut materalisme
meyakini model alam semesta tak hingga sebagai dasar berpijak paham ateis
mereka. Misalnya, dalam bukunya Principes Fondamentaux de Philosophie, filosof
materialis George Politzer mengatakan bahwa "alam semesta bukanlah sesuatu
yang diciptakan" dan menambahkan: "Jika ia diciptakan, ia sudah pasti
diciptakan oleh Tuhan dengan seketika dan dari ketiadaan".
Ketika Politzer berpendapat bahwa
alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan, ia berpijak pada model alam
semesta statis abad 19, dan menganggap dirinya sedang mengemukakan sebuah
pernyataan ilmiah. Namun, sains dan teknologi yang berkembang di abad 20
akhirnya meruntuhkan gagasan kuno yang dinamakan materialisme ini.
Ledakan raksasa yang menandai
permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang', dan teorinya dikenal dengan
nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol' merupakan pernyataan
teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu pengetahuan dapat
mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas pemahaman manusia,
hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume nol'. Sebenarnya, 'sebuah
titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam semesta muncul
menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan. Fakta bahwa
alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20, telah
dinyatakan dalam Alqur'an 14 abad lampau,yakni :
"Dia (Allah) Pencipta langit dan bumi" (QS. Al-An'aam, 6: 101)
C.PERKEMBANGAN BUMI
Teori-teori tentang Perkembangan Bumi
1.Teori Kontraksi dari James Dana dan
Elie de Baumant
Dalam teori ini dinyatakan bahwa bumi
mengalami pengerutan karena pendinginan di bagian dalam bumi akibat konduksi
panas,sehingga mengakibatkan bumi tidak rata.
Teori Kontrasi Pembentukan Bumi |
2.Teori Descartes dan Suess
Dalam teori ini dikatakan bahwa pada
saat bola bumi mendingin maka terjadilah proses pengerutan dan semakin
menyusut.Kerutan-kerutan itulah sebagai pegunungan,lipatan yang kita kenal
sampai sekarang.Teori Descartes dan Suess ini disebut teori kontraksi.
3.Teori Geosinklin
Teori Geosinklin |
Teori ini dikonsep oleh
Hall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan oleh Dana pada tahun 1873.
Teori ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya endapan batuan sedimen yang
sangat tebal, ribuan meter dan memanjang seperti pada Pegunungan Himalaya,
Alpina dan Andes.
Teori geosinklin menyatakan bahwa
suatu daerah sempit pada kerak bumi mengalami depresi selama beberapa waktu
sehingga terendapkan secara ekstrim sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini
menyebabkan subsidence (penurunan) pada dasar cekungan. Endapan sedimen yang
tebal dianggap berasal dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk
pengunungan lipatan dan selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk
akan mengalami metamorfosa. Batuan yang terdeformasi didalamnya dijelaskan
sebagai akibat menyempitnya cekungan karena terus menurunnya cekungan, sehingga
batuan terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalah pergerakan
vertikal akibat gaya isostasi.
Teori ini mempunyai kelemahan tidak
mampu menjelaskan asal-usul aktivitas vulkanik dengan baik dan logis. Keteraturan
aktivitas vulkanik sangatlah tidak bisa dijelaskan dengan teori geosinklin.
Pada intinya, golongan ilmuwan menganggap bahwa gaya yang bekerja pada bumi
merupakan gaya vertikal. Artinya, semua deformasi yang terjadi diakibatkan oleh
gaya utama yang berarah tegak lurus dengan bidang yang terdeformasi.
4.HIPOTESA PENGAPUNGAN
BENUA(CONTINENTAL DRIFT)
Condinental Drift |
Tahun 1912, Alfred Wegener seorang
ahli meteorologi Jerman mengemukakan konsep Pengapungan Benua (Continental
drfit). Dalam The Origin of Continents and Oceans. Hipotesa utamanya adalah
satu “super continent” yang disebut Pangaea (artinya semua daratan) yang
dikelilingi oleh Panthalassa (semua lautan). Selanjutnya, hipotesa ini
mengatakan 200 juta tahun yang lalu Pangaea pecah menjadi benua-benua yang lebih
kecil. Dan kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti yang dijumpai saat
ini. Sedangkan hipoptesa lainnya menyatakan bahwa pada mulanya ada dua super
kontinen , yaitu pangea utara yang disebut juga Laurasia, dan pangea selatan
yang disebut juga Gondwanaland.