- Back to Home »
- Artikel »
- Gunung Api
Posted by : ANDY SETIAWAN
Rabu, 12 Februari 2014
Pengertian Vulkanisme dan tipe gunung api merupakan pokok
pembahasan utama dalam postingan kali ini. Tetntunya sahabat sering mendengar
kata vulkanisme sewaktu mengikuti mata pelajaran geografi, juga saat menyimak
pembahasan tentang vulkanisme ini banyak mendengar kata2 magma, ada ekstrusi
magma, intrusi magma, dll. Nah sebenarny apa hubungan magma dengan vulkanisme
ini? Langsung saja disimak ya
A.PENGERTIAN
VULKANISME(GUNUNG API)
Vulkanisme adalah
semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai permukaan
bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang
disebut terusan kepundan atau diatrema.Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut
lava.Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung
gas-gas yang memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di atasnya.
Di dalam
litosfer magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma. Kedalaman
dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang
terjadi. Pada umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka
semakin kuat letusan yang ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang
bersumber dari magma ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma.
Dapur magma inilah yang merupakan sumber utama aktivitas vulkanik.
a.Intrusi Magma
Intrusi magma
adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi tidak
mencapai permukaan Bumi. Intrusi magma dapat dibedakan atas sebagai berikut :
Intrusi datar
(sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua lapisan batuan,
mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.
- Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
- Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-sela lipatan (korok).
- Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.
Secara rinci,
adanya intrusi magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam
bentuk, yaitu:
b.Ekstrusi Magma
Ekstrusi
magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke permukaan Bumi dan
membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas cukup kuat dan ada
retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat dahsyat.
Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api. Ekstrusi magma
tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan.Oleh karena
itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi magma
dibagi dalam tiga macam, yaitu:
1.
Ekstrusi linear
2.
Ekstrusi areal
terjadi
apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh
di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National
Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2.
terjadi magma
keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-gunung yang
terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.
B.TIPE
GUNUNG API
a.Berdasarkan
Bentuknya
Berbentuk
kerucut dengan lereng landai dan aliran lava panas dari saluran tengah.Daerah
persebaran magma luas serta proses pendinginan dan pembekuannya pelan.
Frekuensi letusan umumnya sedang dan pelan dengan jumlah cairan lava cair yang
banyak.
Gunung ini
berbentuk kerucut cembung (konvek) dengan lereng curam.Aliran lava yang kental
dari saluran pusat mengakibatkan aliran lava lambat dan membentuk lapisan yang
tebal. Proses pendinginan dan pembekuan lava cepat. Banyak lava yang membeku di
saluran, akibatnya saluran menjadi tertutup.Letusan yang sangat keras dapat
terjadi akibat tekanan dari dalam Bumi yang tersumbat. Seluruh bagian puncak
gunung api pun dapat hancur dan lenyap seketika.
Gunung ini
mempunyai bentuk kerucut berlereng curam dan luas yang terdiri atas banyak
lapisan lava yang terbentuk dari aliran lava yang berulang-ulang.Lava dapat
mengalir melalui sisi kerucut.Sifat letusan keras.
4.Gunung Api Lava Pijar dan Abu
Bentuk
kerucut simetris dengan lereng cekung (konkaf) yang landai. Bahan atau emisi
berupa asap, debu lembut, dan bau sulfur menyengat. Sifat letusan sedang.Contoh
: Gunung Paracutin di Mexico.
b.Berdasarkan
Letusannya
Tipe gunung
api ini dicirikan dengan lavanya yang cair dan tipis, dan dalam perkembangannya
akan membentuk tipe gunung api perisai. Tipe ini banyak ditemukan pada gunung
api perisai di Hawaii seperti di Kilauea dan Maunaloa. Contoh letusan tipe
Hawai di Indonesia adalah pembentukan plato lava di kawasan Dieng, Jawa Tengah.
Tipe ini
sangat khas untuk gunung Stromboli dan beberapa gunung api lainnya yang sedang
meningkat kegiatannya. Magmanya sangat cair, ke arah permukaan sering dijumpai
letusan pendek yang disertai ledakan.Bahan yang dikeluarkan berupa abu, bom,
lapilli dan setengah padatan bongkah lava.Contoh letusan tipe Stromboli di
Indonesia adalah Gunung Raung di Jawa.
Tipe ini
mempunyai ciri khas yaitu pembentukan awan debu berbentuk bunga kol, karena gas
yang ditembakkan ke atas meluas hingga jauh di atas kawah.Tipe ini mempunyai
tekanan gas sedang dan lavanya kurang begitu cair.Di samping mengeluarkan awan
debu, tipe ini juga menghasilkan lava.Berdasarkan kekuatan letusannya tipe ini
dibedakan menjadi tipe vulkano kuat (Gunung Vesuvius dan Gunung Etna) dan tipe
Vulkano lemah (Gunung Bromo dan Gunung Raung).Peralihan antara kedua tipe ini
juga dijumpai di Indonesia misalnya Gunung Kelud dan Anak Gunung Bromo.
Dicirikan dengan
lavanya yang cair-kental.Dapur magmanya relatif dangkal dan tekanan gas yang
agak rendah.Contoh letusan tipe Merapi di Indonesia adalah Gunung Merapi di
Jawa Tengah dengan awan pijarnya yang tertimbun di lerengnya menyebabkan aliran
lahar dingin setiap tahun. Contoh yang lain adalah Gunung Galunggung di Jawa
Barat.
Letusan gunung api tipe perret adalah mengeluarkan lava cair
dengan tekanan gas yang tinggi. Kadang-kadang lubang kepundan tersumbat, yang
menyebabkan terkumpulnya gas dan uap di dalam tubuh bumi, akibatnya sering
timbul getaran sebelum terjadinya letusan.Setelah meletus material-material
seperti abu, lapili, dan bom terlempar dengan dahsyat ke angkasa. Contoh
letusan gunung api tipe perret di Indonesia adalah Gunung Krakatau yang meletus
sangat dahsyat pada tahun 1873, sehingga gunung Krakatau (tua) itu sendiri
lenyap dari permukaan laut, dan mengeluarkan semburan abu vulkanik setinggi 5
km.